bopsdude.blogg.se

Silsilah keluarga pandawa
Silsilah keluarga pandawa













Hubungan-hubungan produksi mengatur relasi antara kelas penguasa dan kelas pekerja serta kaitannya dengan kepemilikan alat-alat produksi. Perkembangan Politik Islam Indonesia Abad ke-20īasis material suatu masyarakat ialah tenaga-tenaga produktif yang terdiri alat-alat produksi, teknologi dan hubungan-hubungan produksi yang mengatur produksi dalam masyarakat tersebut.

silsilah keluarga pandawa

Hlm 153a-IVa & hlm 153b-IVa Sub-Bagian IVb. Asal-Usul dan Transformasi Islam Politik di Indonesia Dari Abad ke-13 Hingga Abad ke-19 Hlm 142a-III, hlm 142b-III & hlm 142c-III Sub-Bagian IVa. Ekonomi Islam dalam Tilikan Teori Nilai Kerja Hlm 135a-II, hlm 135b-II & hlm 135c-II Bagian III. Syariah Dipandang dari Perspektif Sejarah Material

#Silsilah keluarga pandawa serial#

Serial Tulisan HM Isbakh: Islam Politik, Ekonomi Syariah dan Imperialisme (Empat Bagian/Bagian IV 3-Sub-Bagian)

silsilah keluarga pandawa

Sampai di titik ini modernisasi gerakan perlawanan muncul bukan karena berasal dari agama Islam itu sendiri melainkan dari prinsip-prinsip perjuangan modern yang berasal dari luar Islam. Hal ini mesti dibedakan dengan banyaknya keterlibatan pemuka agama (haji) dalam gerakan komunis awal abad ke-20 di mana terjadi peningkatan secara kuantitatif dan kualitatif kekuatan gerakan. Sartono kemudian memunjukan bahwa tanpa suatu organisasi terpusat yang kuat, gerakan tersebut tetap lemah dan kecil. Jadi pemuka-pemuka agama tampil menjadi pemimpin di tengah-tengah kekosongan kepemimpinan politik. Tokoh Masalah, Ratu Adil, yang merupakan pusat gerakan-gerakan mesianik Jawa yang endemik dalam abad XIX, sama sekali tak dikenal di Banten. Seperti telah dikemukakan di atas, gerakan di Banten memeroleh warnanya dari suatu versi eskatologi Islam dan dari Mahdisme, yang dicampur dengan unsur-unsur nativistik kebudayaan Banten. Jika kita memperbandingkan ciri-ciri umum gerakan-gerakan itu dengan ciri-ciri umum gerakan-gerakan di daerah-daerah lain di Pulau Jawa, maka bolehlah kita menarik kesimpulan bahwa dalam masyarakat Banten tidak terdapat tradisi yang berusia tua, yang dapat dipersamakan dengan harapan-harapan mesianik yang tradisional, yang terdapat dalam kebudayaan Jawa. Akan tetapi dalam hal-hal lainnya, pemberontakan ini dapat dipandang sebagai sebuah versi baru pergolakan pedesaan yang tradisional yang terjadi di daerah itu. Ciri-ciri itu jelas menunjukkan pola-pola modern, yang merupakan ciri umum gerakan-gerakan yang modern. Pemberontakan tahun 1926 di Banten memperlihatkan ciri-ciri yang baru yang membedakannya dari gerakan-gerakan pemberontakan yang terdahulu: tipe pemimpin-pemimpinnya, organisasinya dan strateginya. Satu hal yang sangat menarik adalah bahwa banyak sekali pemimpin dalam pemberontakan komunis tahun 1926 yang juga bergelar haji. Peranan pemuka-pemuka agama semakin meningkat dan mencapai puncaknya dalam gerakan pemberontakan tahun 1888. Setelah pemimpin-pemimpin pemberontak itu dibuang en masae, barisan elite revolusioner diisi lagi dengan tampilnya ke muka pemuka-pemuka agama, yakni para kiyai dan haji, dalam gerakan-gerakan pemberontakan. Anggota-anggota tertentu kaum elite revolusioner yang tradisional, seperti keluarga Jakaria, memainkan peranan yang sangat menonjol. Pada bagian awal abad XIX unsur-unsur yang menonjol dalam pergolakan-pergolakan sosial terdiri dari kaum bangsawan dan anggota-anggota kelas terhormat pedesaan yang telah kehilangan kekayaan mereka, serta gerombolan-gerombolan bersenjata yang mengembara, yang terdiri dari orang-orang yang sudah dinyatakan di luar hukum, orang-orang buangan dan penyamun-penyamun. “Satu tinjauan umum mengenai avant garde pelbagai gerakan di Banten dengan jelas menunjukkan bahwa dalam abad XIX berlangsung satu pergeseran pimpinan secara konstan, atau satu perputaran peranan elite revolusioner. Sebagaimana yang telah diperlihatkan Sartono Kartodirjo, munculnya kepemimpinan dari latar belakang pemuka agama Islam dalam pemberontakan petani Banten merupakan hasil dari pergeseran kepemimpinan politik lokal yang sebelum penetrasi kapital dipimpin oleh keluarga bangsawan, menuju kepada pemimpin agama karena tersingkirnya kaum bangsawan dari elit politik akibat terlucutinya mereka dari tanah-tanah milik mereka. Islam Politik, Ekonomi Syariah dan Imperialisme













Silsilah keluarga pandawa